PELOPOR.net – SURABAYA – Mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya rencananya akan menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (14/4/2022). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta pelajar, baik yang ada di SMP dan SMA, untuk tidak ikut aksi. Cak Eri pun telah menginstruksikan para guru untuk bersama memberikan pengertian kepada siswanya. Yang mana, seorang pelajar harus mengutamakan tugas sekolah.
“Kalau pelajar, mending sekolah saja. Kami berharap untuk guru di seluruh sekolah baik SMP dan SMA agar memberikan pengertian kepada siswanya, iki gurung wayahe (ini belum waktunya),” kata Cak Eri, Selasa (12/4/2022). Para siswa sebaiknya tetap berada di sekolah.
“Sehingga, bagaimana kita mengajak anak untuk tidak ikut turun. Sebab, ini belum menjadi bagiannya,” katanya.
Sedangkan bagi mahasiswa yang turun di aksi, Cak Eri berpesan agar demonstrasi berjalan dengan baik. Tak ada aksi anarkisme dan tetap menjaga ketertiban. Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini juga akan berkolaborasi dengan masing-masing Perguruan Tinggi. Prinsipnya, kampus harus menekankan pentingnya mahasiswa menjaga ketertiban dalam aksi.
Baginya, aksi unjuk rasa merupakan hal biasa di iklim demokrasi. Apalagi, Kota Surabaya sebagai ibukota Provinsi kerap menjadi tempat demontrasi.
“Gerakan mahasiswa itu wajar. Dari dulu sudah ada gerakan mahasiswa. Memang untuk menyerukan. Tapi tolong pelajar jangan ikut-ikutan. Mahasiswa juga jangan merusak atau anarkis, jangan sampai niat baik mahasiswa ini ditunggangi oleh seseorang atau kelompok tertentu,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan kesepakatan bersama, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya akan menggelar aksi, Kamis (14/4/2022). Ini merupakan aksi lanjutan setelah aksi mahasiswa secara nasional dilakukan serentak Senin (11/4/2022). Ada sejumlah tuntutan yang dibawa dalam aksi ini. Ini tidak jauh berbeda dengan aksi di daerah lain.
(Cha)
219 Pembaca, 3 Hari ini