Sebab, Tata Cara, Bacaan Sujud Sahwi Lengkap

PeloporNetTata cara sujud sahwi – Islam memberikan kemudahan bagi umatnya untuk melakukan ibadah sehari-hari. Islam juga memiliki jalan keluar untuk persoalan-persoalan dalam berbagai peraturan yang dibuat. Salah satunya yaitu ketika seseorang merupakan gerakan rakaat pada shalat, maka dari itu dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi agar tidak mengulang shalat dari awal. Adapun tata cara  sujud sahwi ini adalah sujud yang dilkakukan salah satunya bisa karena adanya penambahan, atau pengurangan, atau keraguan dalam hal penambahan atau pengurangan jumlah rakaat shalat.

Adapun beberapa sebab melakukan sujud sahwi ialah karena meninggalkan sunnah ab’ad shalat atau karena ragu terkait (belum atau sudah) pelaksanaan sunnah ab‘adh shalat.

7 hal sunnah ab’ad termaktub dalam kitab Safinatun Naja karangan Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami, di antaranya adalah:

1. Tasyahud Awal

Tasyahud yang termasuk sunah ab’ad adalah tasyahud awal. Rasulullah saw sendiri sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Imam Muslim pernah duduk sekali dalam salat kemudian dilanjutkan dengan dua sujud.

Musthafa Al-Bugha dan Musthafa Al-Khin menjelaskannya dalam Al-Fiqhul Manhaji ala Madzhabil Imamis Syafi’i.

Dikatakan, “(Dua sujud yang dilakukan Rasulullah saw) menjadi ganti dari tasyahud awal yang ditinggalkan Rasul karena tidak duduk tasyahud juga. Jika tasyahud termasuk rukun, maka tentu nabi akan melakukannya, serta tidak menggantikannya dengan sujud sahwi.”

2. Duduk Tasyahud Awal

Jika di poin pertama tadi adalah tasyahud awal, selanjutnya adalah duduk tasyahud awal yang tergolong sunah ab’ad. Adapun dalilnya sama dengan hadis yang telah dijelaskan sebelumnya.

3. Membaca Sholawat Nabi pada Saat Tasyahud Awal

Masih dalam posisi tasyahud awal, jika seseorang lupa tidak membaca selawat Nabi, maka ia perlu sujud sahwi karena sholawat Nabi adalah sunah ab’ad.

4. Membaca Sholawat kepada Keluarga Nabi pada Tasyahud Akhir

Sama seperti sholawat pada tasyahud awal, membaca selawat kepada keluarga Nabi ketika tasyahud akhir hukumnya sunah ab’ad, sehingga jika ditinggalkan maka disunahkan sujud sahwi.

5. Membaca Doa Qunut

Saat salat subuh, kita disunahkan untuk membaca doa qunut karena doa ini termasuk sunah ab’ad.

Dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik disebutkan, “Rasulullah saw selama hidupnya selalu qunut di dalam salat subuh hingga beliau meninggal dunia.” (HR. Al-Hakim).

6. Membaca Sholawat dan Salam kepada Nabi pada Saat Qunut

Dalam doa qunut terdapat kalimat sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw yang apabila ditinggalkan maka seseorang disunahkan untuk sujud sahwi.

7. Membaca Sholawat kepada Keluarga Nabi saat Qunut

Terakhir, sholawat yang hukumnya sunah ab’ad adalah selawat kepada keluarga Nabi Muhammad saw saat qunut.

Nah sunnah ab’ad itulah yang apabila kita lupa melakukannya maka harus di ganti dengan sujud sahwi. Pelaksanaan serta tatacara sujud ini dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam.

Adapun Bacaan Tasbih atau doa sujud sahwi ialah sebagai berikut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَسْهُو وَلَا يَنَامُ

Subhāna man lā yashū wa lā yanāmu

Artinya, “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak tidur,”

(Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in, [Bandung, Syirkatul Ma’arif: tanpa tahun], halaman 25).

Adapun berikut ini adalah lafal alternatif sujud sahwi yang disebutkan Syekh M Nawawi Al-Bantani:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَسْهُو وَلَا يَغْفُلُ

Subhāna man lā yashū wa lā yaghfulu

Artinya, “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak lalai.”

  • Dipublish : 15 Agustus 2022

  • Diupdate :

  • Penulis : Wak Kaji

Comments are closed.